WELCOME TO MY BLOG WELCOME TO MY BLOG WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 22 Agustus 2012

makalah IPS


KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Esa,karna atas anugrah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini..
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu kami mohon maaf..Terima kasih juga buat teman-teman yang ikut ambil bagian dalam pembuatan makalah ini,karna tanpa kalian mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan..
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya,dan juga para pembaca sekalian..

                                                                                    Makassar,Agustus 2012

                                                                                             Team Penyusun










DAFTAR ISI
                                                                                           Halaman
Kata pengantar.......................................                                             1
Daftar isi...................................................                                             2
Pendahuluan............................................                                             3
Bentuk hubungan sosial......................                                             4
Faktor pendorong terjadinya
hubungan sosial......................................                                             11
Dampak hubungan sosial......................                                            12
Penutup.....................................................                                             13
Kesimpulan...............................................                                             15
Daftar pustaka.......................................                                              16







PENDAHULUAN
Dalam perkembangannya,masyarakat selalu mengalami perubahan.Perubahan terjadi sebagai akibat adanya hubungan sosial,yang berupa interaksi sosial.bentuk interaksi sosial meliputi interaksi interaksi antarindividu,individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.Dengan adanya interaksi,terjadilah proses sosial yang akan membawa perubahan dalam masyarakat.Hubungan sosial antar individu,antarkelompok,dan antara individu dengan kelompok dapat menimbulkan persatuan atau perpecahan. Untuk mempermudah dalam memahami bentuk-bentuk hubungan sosial,perhatikan skema berikut!
Terdiri dari







 

           
     Faktor pendorong                                                    dampaknya                                                                                 Dibagi menjadi







Rounded Rectangle: Perubahan & Perkembangan masyarakat

 


Rounded Rectangle: 1.Kerjasama
2.Akomodasi
3.AsimilasiRounded Rectangle: 1.Persaingan
2.Kontravensi
3.Pertentangan              Terdiri dari                                                       Terdiri dari                   











 



Rounded Rectangle: 1.Lingkungan alam
2.Peperangan
3.Pengaruh kebudayaan masyarakat lainRounded Rectangle: 1.Bertambah/berkurang penduduk
2.Penemuan-penemuan baru
3.Pertentangan masyarakat
4.Pemberontakan/ revolusi                    Terdiri dari                                                  Terdiri dari                                                                    








BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

Hubungan sosial atau relasi sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu dimana tingkah laku yang satu memengaruhi,mengubah, atau memperbaiki tingkah laku individu yang lainnya dan sebaliknya..
1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya
A. Interaksi antara individu dan individu.
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan\Stimulus kepada individu lainnya. Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan, saling menegur, bercakap-cakap mungkin bertengkar.
B. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok: Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .
2.Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

A.PROSES ASOSIATIF
    Proses asosiatif merupakan semua bentuk hubungan sosial yang mengarah pada semakin kuatnya ikatanantara pihak-pihak yang berhubungan.Yang Bersifat Asosiatif Yakni Yang Mengarah Kepada Bentuk-Bentuk Asosiasi (Hubungan Atau Gabungan) Seperti :
Ø  Kerja sama
Ø  Akomodasi
Ø  Asimilasi.

1.      Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna
Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :
  1. Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
  2. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa
  3. Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
  4. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.
Ada 5 bentuk kerjasama :
  1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
  2. Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih
  3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan :
    1. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
      1. Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.

    1. Akomodasi (Accomodation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :
  1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
  2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer
    1. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
    2. mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.
Bentuk-bentuk Akomodasi:
  1. Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
  2. Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
  3. Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
  4. Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
  5. Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
  6. Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
  7. Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan
c. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Proses Asimilasi timbul bila ada :
Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri
Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini: Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-pembatasan. Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer. Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :
Toleransi
kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan perkawinan campuran (amaigamation) adanya musuh bersama dari luar
Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi:
Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.
Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol.


B.PROSES DISOSIATIF
    Proses disosiatif merupakan bentuk hubungan sosial yang mengarah pada perpecahan atau merenggangnya hubungan sosial antara dua pihak atau lebih.Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk :
Ø  Persaingan
Ø  Kontravensi
Ø  Pertentangan
1
1. Persaingan (Competition)
    Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe umum :
Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.
Bentuk-bentuk persaingan :
Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (fungsional)
    2. Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 : yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana, yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain, yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat. yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.
Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
1. Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat
2. Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
3. Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
Tipe Kontravensi :
Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
1. Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)
2. Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle)
    3. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :
1. Perbedaan antara individu.
2. Perbedaan kebudayaan.
3. Perbedaan kepentingan.
4.perubahan sosial.
Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.
Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
1. Pertentangan pribadi
2. Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan
4. Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
5. Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara
Akibat-akibat bentuk pertentangan:
1. Tambahnya solidaritas in-group.
Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.
2. Perubahan kepribadian para individu.
3. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia..Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.


FAKTOR PENDORONG TERJADINYA HUBUNGAN SOSIAL
    Perubahan dan perkembangan masyarakat terjadi karena adanya hubungan sosial.menurut koening,perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :
1.      Faktor intern
2.      Faktor ekstern
1.FAKTOR INTERN
Faktor intern,yaitu faktor-faktor yang mendorong hubungan sosial yang bersumber dari masyarakat itu sendiri..antara lain :
·         Bertambah atau berkurangnya penduduk
·         Penemuan-penemuan baru
·         Pertentangan masyarakat
·         Terjadinya pemberontakan atau revolusi
2.FAKTOR EKSTERN
Faktor ekstern,yaitu faktor-faktor yang mendorong hubungan sosial yang bersumber dari luar masyarakat..antara lain :
·         Lingkungan alam
·         Peperangan
·         Pengaruh kebudayaan masyarakat lain


DAMPAK HUBNGAN SOSIAL
    Hubungan sosial merupakan proses sosial yang terjadi di masyarakat. Dampak dari hubungan sosial merupakan terjadinya perubahan dan perkembangan masyarakat. Tidak ada suatu masyarakat yang berhenti atau tidak mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan pun belum tentu kearah kemajuan.
    Perubahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat meliputi semua aspek kehidupan masyarakat itu sendiri. Seperti cara-cara hidup dan berpikir,kebudayaan,nilai dan norma,pola-pola perilaku,dan sebagainya.
    Gillin dan Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima ,baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,kebudayaan material,komposisi,penduduk,ideologi,maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru di masyarakat.













PENUTUP
A.Arti Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah pihak..
Faktor-faktor interaksi sosial antara lain :
1.Imitasi : tindakan sosial meniru sikap,tindakan,tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
2.Sugesti : pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain.
3.Identifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan oranglain. Simpati : suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Syarat-syarat interaksi sosial antara lain :
·         kontak :kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya bersama-sama dan kata tango yang artinya menyentuh.jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Wujud kontak sosial dibedakan menjadi tiga antara lain :
 kontak antarindividu contoh kontak antara anak dan orang tuanya,kontak antara siswa dan siswa lainnya.
·         kontak antar kelompok contoh kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis.
·         Kontak antara individu dan suatu kelompok contoh kontak antara seorang calon anggota dan para anggota organisasiyang akan dimasukinya.
·         Kontak sosial langsung dan tidak langsung anatar lain kontak primer yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung.
·         kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketigasebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik.
B.Bentuk-bentuk Interaksi sosial (association processes)
A.kerja sama :suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok uintuk mencapai tujuan bersama.
Bentuk kerjasama antara lain kerja sama spontan yaitu kerjasama yang terjadi secara serta-merta. kerja sama langsung yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau pengusaha teerhadap rakyatnya.
Kerja sama kontrak yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat ketetapan tertentu yang disepakati bersama.
B.Akomodasi
proses penyesuaian diri dari orang-perorangan . Bentuk akomodasi antara lain
koersi : suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yang lebih lemah .contoh sistem pemerintahan totalitarian.
kompromi : suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian.
C.Asimilasi
dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela,yang umum pada dimulai dari penggunaan bahasa. Syarat asimilasi antara lain
terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
terjadi pergaulan antaindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
Faktor pendorong asimilasi antara lain :
·         Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.
kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
·         kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
Faktor penghalang asimilasi antara lain kelompok yang terisolasi atau tersaing (biasanya kelompok minoritas). kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.
D.Akulturasi
proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asing.
2.Proses disosiatif (opposition processes)
A. persaingan (competition) : merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Fungsi persaingan antara lain Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi,padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.
B. Kontarvensi
Bentuk kontravensi menurut leopold vin wiese dan howard becker antara lain
kontravensi umum misalnya penolakan Kontarvensi sederhana.misalnya menyangkal pernyataan orang didepan umum.
C,pertikaian
perselisihan terbuka.
D.Konflik
persilisihan sederhana. Faktor penyebab konflik antara lain
perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan
perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
perbedaan kepentingan anatara individu dan kelompok diantaranya menyangkut bidang ekonomi,politik,dan sosial.
Macam konflik antara lain Konflik antara atau dalam peranan sosial,misalnya antar peran dalam keluarga dan profesi. Konflik antara kelompok-kelompok sosial Akibat konflik antara lain Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
Akibat konflik antara lain meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain. keretakan hubungan antara anggota kelompok,misalnya akibat konflik antarsuku.


Kesimpulan
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.














DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS
Rohadi wibowo,S.Pd dan Drs.S.Langgeng Nugroho (2007).Sosiologi.Esis
Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
Dr. Duddy Mulyawan’s Site
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/humaniora/3522042.htm